34.7 C
Jakarta
Wednesday, October 23, 2024
HomeTabungan14 Hal yang Ibumu Katakan Tentang Pernikahan yang Tidak Cocok dengan Wanita...

14 Hal yang Ibumu Katakan Tentang Pernikahan yang Tidak Cocok dengan Wanita Modern

Date:

Cerita terkait

Di Luar Tangga Lagu

'Tidak masuk akal': Bagaimana tarif Trump akan mengejutkan perekonomian...

Dave Berkata: Bisakah Mereka Mengatasinya? Dan, Berkeliaran Untuk Mendapatkan Manfaatnya?

Dave sayang, Suami saya dan saya memulai rencana Anda beberapa...

17 Konsep Keuangan Pribadi yang Perlu Anda Pahami Agar Melek Finansial

Jika Anda menemukan nilai dalam artikel ini, silakan bagikan...

Budgeting for One: Cara Cerdas dan Menyenangkan Mengelola Keuangan Anda Sendiri

123rf Mengelola keuangan Anda sendiri bisa menjadi sebuah tantangan, namun...

Sembilan Cara Sah Menghasilkan Uang dalam Satu Jam

Kita semua pernah mengalami saat-saat di mana kita membutuhkan...

Pernikahan telah berkembang secara signifikan selama bertahun-tahun, sehingga nasihat hubungan baik yang diberikan ibu kita tidak selalu berlaku di dunia saat ini. Seiring dengan kemajuan masyarakat, dinamika antara suami dan istri pun ikut berkembang. Berikut 14 hal yang ibumu ceritakan tentang pernikahan yang tidak cocok untuk wanita modern. Mengikuti pepatah kuno ini mungkin tidak akan membawa kebahagiaan perkawinan di zaman sekarang ini, jadi jangan merasa bersalah jika melepaskannya.

1. Selalu Utamakan Suami

Di masa lalu, banyak ibu yang menasihati anak perempuannya untuk selalu mendahulukan suami, seringkali dengan mengorbankan kebutuhan dan keinginannya sendiri. Namun, pernikahan modern berkembang berdasarkan kesetaraan dan saling menghormati. Saat ini, kedua pasangan perlu memprioritaskan satu sama lain untuk menjaga keseimbangan perkawinan yang sehat. Daripada memberi lebih dari yang kita terima, wanita modern mengharapkan pasangan kita untuk mendukung pertumbuhan dan aspirasi pribadi kita, sama seperti kita juga mendukung pertumbuhan dan aspirasi mereka.

2. Suami Anda Harus Menangani Keuangan

Hal-hal usang yang ibumu ceritakan tentang keuangan pernikahan

Secara tradisional, laki-laki sering dipandang sebagai pencari nafkah dan pengelola keuangan rumah tangga. Gagasan ini sudah ketinggalan zaman, karena banyak perempuan modern yang mandiri secara finansial dan memiliki pengetahuan dalam mengelola uang. Tanggung jawab keuangan bersama mendorong transparansi dan kesetaraan dalam hubungan. Berbagi tugas keuangan memastikan kedua mitra memiliki pemahaman yang sama mengenai penganggaran, tabungan, dan investasi.

3. Pernikahan Adalah Pencapaian Terbesar Seorang Wanita

Pernikahan adalah pencapaian terbesar seorang wanita

Selama beberapa generasi, perempuan diajari bahwa menikah adalah puncak kesuksesan mereka. Saat ini wanita memahami bahwa pernikahan hanyalah salah satu aspek kehidupan, bukan tujuan akhir. Prestasi karir, pertumbuhan pribadi, dan kontribusi kepada masyarakat sama pentingnya. Menyadari keseimbangan ini memungkinkan perempuan untuk mengejar kehidupan yang utuh dan memuaskan.

4. Pria Tidak Suka Wanita Kuat

Pria tidak menginginkan nasihat kuno dari wanita yang kuat

Gagasan bahwa laki-laki terintimidasi oleh perempuan yang kuat dan mandiri adalah salah satu hal yang sudah ketinggalan zaman yang diceritakan ibu Anda tentang pernikahan. Penelitian telah menunjukkan bahwa pria lebih menyukai wanita yang percaya diri dan tegas yang menunjukkan kasih sayang mereka dengan jelas dalam situasi romantis. Daripada memilih wanita yang tetap pasif dan sesuai dengan stereotip gender, kebanyakan pria memilih pasangan yang kuat dan percaya diri. Hubungan modern telah berkembang dan berkembang berdasarkan rasa saling menghormati, dengan kedua pasangan saling menghargai kekuatan unik masing-masing.

5. Tetap Tenang untuk Menjaga Kedamaian

Pasangan berdebat

Banyak ibu yang menasihati putrinya untuk menghindari konflik dengan tetap diam. Terlepas dari hal-hal yang sudah ketinggalan zaman yang ibu Anda ceritakan tentang pernikahan, komunikasi yang sehat adalah landasan dari hubungan yang sukses. Para ahli mengatakan bahwa mengungkapkan perasaan dan kekhawatiran Anda secara terbuka dapat meningkatkan kepuasan pernikahan. Berkomunikasi dengan pasangan juga dapat membantu Anda mengatasi masalah bersama sebagai sebuah tim. Meski saat ini mungkin tampak lebih mudah, menekan perasaan dan opini dapat menimbulkan kebencian dan kesalahpahaman. Saat ini perempuan memahami pentingnya dialog terbuka dan kejujuran, membantu mereka membina hubungan yang lebih dalam dengan pasangannya.

6. Tempat Wanita Ada di Rumah

Tempat wanita di rumah

Simpanlah ini di bawah hal-hal yang ibumu katakan tentang pernikahan yang tidak berhasil: “tempat perempuan adalah di rumah.” Keyakinan kuno ini menempatkan perempuan pada peran domestik dan mengabaikan potensi mereka di bidang lain seperti pekerjaan dan hobi. Untuk mencapai tujuan di luar kehidupan berkeluarga, wanita modern mengharapkan suaminya membagi tanggung jawab rumah tangga secara setara. Peralihan ke arah pembagian tugas ini memungkinkan kedua pasangan untuk mengejar minat mereka dan berkontribusi pada lingkungan rumah yang lebih adil.

7. Kompromi Berarti Pengorbanan Diri

Pengorbanan diri adalah hal-hal kuno yang ibumu ceritakan tentang pernikahan

Kompromi dalam pernikahan seringkali disalahartikan sebagai pengorbanan kebahagiaan demi hubungan. Namun, gagasan bahwa suatu hubungan mengharuskan wanita untuk tidak mementingkan diri sendiri adalah salah satu hal yang sudah ketinggalan zaman yang diceritakan ibu Anda tentang pernikahan. Di zaman sekarang ini, kompromi dalam perkawinan seharusnya bertujuan untuk menemukan jalan tengah yang menghormati kebutuhan kedua belah pihak. Kompromi yang sehat melibatkan negosiasi dan kolaborasi, memastikan kedua belah pihak merasa didengarkan dan dihargai. Meskipun kompromi yang Anda dan pasangan lakukan mungkin tidak akan sempurna, tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

8. Emosi Harus Dikendalikan

Emosi harus tetap terkendali

Ibu kami tumbuh pada masa ketika emosi dan kesehatan mental belum banyak dibicarakan seperti saat ini. Oleh karena itu, Anda mungkin dianjurkan untuk mengendalikan perasaan Anda semasa kecil. Namun, kini wanita dewasa memahami pentingnya mengungkapkan emosi secara terbuka dan jujur ​​dalam hubungannya. Para ahli mengatakan bahwa pasangan biasanya lebih bahagia ketika mereka berbagi emosi dan memahami perasaan serta sudut pandang satu sama lain. Pertukaran terbuka ini membantu membangun kepercayaan, pengertian, dan hubungan emosional yang lebih dalam antar pasangan.

9. Laki-Laki Adalah Pencari nafkah Utama

Manusia adalah pencari nafkah

Keyakinan bahwa laki-laki harus menjadi pencari nafkah utama dalam sebuah pernikahan sudah ketinggalan jaman di dunia saat ini. Perempuan sering kali memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan rumah tangga dan kadang-kadang bahkan menghasilkan pendapatan lebih besar daripada pasangannya. Meskipun dua penghasilan diperlukan untuk bertahan hidup di banyak tempat, beberapa perempuan masih memilih untuk bekerja meskipun mereka mampu untuk tinggal di rumah. Banyak wanita menghargai kemandirian finansial mereka, yang membantu mereka menghindari perasaan terjebak dalam hubungan dan berkontribusi pada dinamika kekuasaan yang lebih seimbang.

10. Perempuan Harus Selalu Menjadi Pengasuh

Wanita harus menjadi pengasuh nasihat pernikahan yang ketinggalan jaman

Secara tradisional, perempuan dipandang sebagai pengasuh utama bagi anak-anak dan anggota keluarga lanjut usia. Namun saat ini, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan berada pada titik tertinggi sepanjang masa, yaitu 77,8%. Hal ini memberikan perempuan lebih sedikit waktu untuk mengambil peran sebagai pengasuh yang tidak dibayar, baik untuk keluarga dekat maupun keluarga besar. Karena banyak keluarga memiliki dua orang tua yang bekerja, pasangan modern cenderung berbagi tanggung jawab mengasuh anak secara lebih setara dibandingkan di masa lalu. Misalnya, 54% laki-laki dan perempuan mengatakan bahwa tanggung jawab pengasuhan menjadi tanggung jawab kedua jenis kelamin secara setara ketika ada anggota keluarga yang sakit. Saat ini pasangan suami istri memahami bahwa kedua pasangan dapat dan harus berkontribusi dalam mengasuh dan merawat keluarga mereka.

11. Jangan Pernah Tidur dalam keadaan Marah

Jangan pernah pergi tidur dalam keadaan marah

Meskipun nasihat untuk tidak pergi tidur dalam keadaan marah memang bermaksud baik, namun hal ini bisa jadi tidak realistis. Terkadang lebih baik beristirahat dan meninjau kembali konflik setelah tidur malam yang nyenyak. Memaksakan resolusi saat emosi sedang tinggi bisa menjadi kontraproduktif, menjadikan hal ini sebagai salah satu hal yang sudah ketinggalan zaman yang diceritakan ibu Anda tentang pernikahan. Memberikan waktu untuk menenangkan diri dan merenung dapat menghasilkan lebih banyak percakapan yang membangun dan penyelesaian konflik yang lebih sehat, yang pada akhirnya memperkuat ikatan Anda.

12. Kecemburuan Adalah Tanda Cinta

Kecemburuan adalah hal yang sudah ketinggalan zaman yang diceritakan ibumu tentang pernikahan

Dulu, rasa cemburu sering diromantisasi sebagai tanda kasih sayang dan cinta. Kini para wanita menyadari bahwa rasa cemburu lebih sering merupakan tanda rasa tidak aman dibandingkan percikan cinta. Pasangan yang matang memahami bahwa komunikasi terbuka dan kepercayaan adalah fondasi cinta yang sebenarnya. Pendekatan modern terhadap pernikahan melibatkan pembangunan rasa aman dan kepercayaan yang kuat satu sama lain, daripada memupuk perasaan cemburu sebagai upaya untuk menjaga hubungan tetap berjalan.

13. Pria Harus Selalu Memegang Kendali

Laki-laki kepala rumah tangga

Peran gender tradisional menyatakan bahwa laki-laki harus mengendalikan hubungan dan rumah tangga. Namun, perempuan tidak akan lagi menoleransi dinamika hubungan yang bertepuk sebelah tangan itu. Sebaliknya, mereka mencari kemitraan yang setara di mana tanggung jawab ekonomi dan keluarga dibagi, dan begitu pula kekuasaan dalam pengambilan keputusan. Sekitar 30% wanita juga mengabaikan jadwal dan tahapan hubungan yang telah ditentukan sebelumnya, dan memilih untuk menempuh jalur non-tradisional dengan pasangannya.

14. Pernikahan Itu Selamanya, Apapun Yang Terjadi

Pernikahan itu selamanya

Keyakinan bahwa pernikahan adalah komitmen seumur hidup, apa pun keadaannya, telah ditentang oleh perspektif modern. Banyak orang masih memahami keseriusan pernikahan, dan 90% mengatakan penting untuk berkomitmen pada pasangan sebelum menikah. Namun, mayoritas orang Amerika percaya bahwa perceraian dapat diterima secara moral, sehingga menjadi pilihan yang tepat jika terjadi perbedaan yang tidak dapat didamaikan. Meningkatnya penerimaan terhadap perceraian telah menjadikan gagasan tentang komitmen kekal sebagai salah satu hal kuno yang ibu Anda ceritakan tentang pernikahan.

Hal-Hal yang Ibumu Ceritakan Tentang Pernikahan Mencerminkan Zaman Dahulu

Hal-hal yang ibumu ceritakan tentang pernikahan mencerminkan pandangan dunia lama

Singkatnya, hal-hal yang ibu Anda ceritakan tentang pernikahan mencerminkan nilai-nilai dan harapan dari dunia tempat ia dibesarkan. Saat ini, wanita memilih pendekatan pernikahan yang berbeda dengan penekanan pada kesetaraan, komunikasi terbuka, dan tanggung jawab bersama. Namun, hanya karena sikap telah berubah bukan berarti ibu kita tidak bahagia dengan pernikahan mereka. Nilai-nilai dan peran tradisional berhasil bagi banyak pasangan, namun mungkin tampak ketinggalan jaman dalam budaya modern yang berubah dengan cepat. Karena perubahan sikap dan pandangan, Anda mungkin ingin menolak hal-hal yang ibu Anda katakan tentang pernikahan yang tidak Anda setujui dan menempa jalan Anda sendiri menuju hubungan yang bahagia.

Baca selengkapnya

15 Pertanyaan untuk Ditanyakan Sebelum Tinggal Bersama

10 Rahasia Finansial yang Dapat Merusak Hubungan

hanwhalife

hanwha

asuransi terbaik

asuransi terpercaya

asuransi tabungan

hanwhalife

hanwha

asuransi terbaik

asuransi terpercaya

asuransi tabungan

hanwhalife

hanwha

berita hanwha

berita hanwhalife

berita asuransi terbaik

berita asuransi terpercaya

berita asuransi tabungan

informasi asuransi terbaik

informasi asuransi terpercaya

informasi asuransi hanwhalife

Langganan

Cerita terbaru