Bulan lalu
CFPB didirikan setelah Resesi Hebat untuk melindungi masyarakat Amerika dari eksploitasi keuangan yang dilakukan oleh lembaga keuangan seperti bank-bank besar.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, CFPB menargetkan target baru: layanan fintech.
Direktur CFPB Rohit Chopra mencoba mengubah undang-undang yang awalnya dibuat untuk mengawasi Wall Street dan menerapkannya pada layanan yang menawarkan alternatif kepada konsumen selain bank-bank besar.
Berdasarkan aturan yang diusulkan CFPB, PayPal, Apple Pay, dan Google Pay semuanya akan berlaku
Hambatan regulasi Dodd-Frank ada karena suatu alasan: untuk menjaga konsumen tetap aman dari kekacauan finansial yang ditimbulkan oleh bank-bank besar. Sebagaimana terungkap dalam Resesi Hebat, melindungi masyarakat Amerika dari dampak terburuk Wall Street membutuhkan pengawasan yang serius.
Namun PayPal tidak akan menyebabkan kehancuran finansial, dan Amazon Pay tidak akan memicu jatuhnya pasar perumahan. Namun, CFPB terus maju dan menggunakan palu pengaturnya untuk memaksa pasak persegi masuk ke dalam lubang bundar.
Lebih buruk lagi, CFPB gagal menjelaskan mengapa diperlukan pengawasan di tingkat bank terhadap layanan teknologi dan fintech. Badan pengawas konsumen ini melewatkan langkah penting dalam proses pembuatan peraturannya sendiri dengan berulang kali menegaskan norma-norma peraturan tanpa konsensus publik, masukan dari pemangku kepentingan, atau bukti adanya kerugian bagi konsumen.
CFPB seharusnya menetapkan risiko bagi konsumen sebelum memulai pembuatan peraturan. Proses ini biasanya melibatkan penelitian menyeluruh, komentar publik, dan analisis dampak potensial. Terkait fintech, CFPB terus-menerus gagal menunjukkan risiko sistemik apa pun terhadap konsumen atau sistem keuangan kita.
Pengadilan federal telah memperhatikan kegagalan tersebut.
Pada bulan April, PayPal
Hakim Leon
Sebelum menerapkan peraturan yang dapat menghambat kemajuan dan merugikan konsumen, CFPB perlu menunjukkan kinerjanya. Jika tidak, lembaga tersebut berisiko menenggelamkan inovasi ramah konsumen dalam peraturan yang ditujukan untuk Wall Street.
Penting untuk dicatat ironi sikap CFPB terhadap fintech. Demokrat,
CFPB harus mempertimbangkan mengapa layanan fintech begitu populer di kalangan konsumen. Setidaknya, CFPB harus mengidentifikasi risiko yang jelas dan berdasarkan bukti terhadap warga Amerika sebelum menerapkan aturan baru. Spekulasi bukanlah dasar yang kuat untuk membuat regulasi.
hanwhalife
hanwha
asuransi terbaik
asuransi terpercaya
asuransi tabungan
hanwhalife
hanwha
asuransi terbaik
asuransi terpercaya
asuransi tabungan
hanwhalife
hanwha
berita hanwha
berita hanwhalife
berita asuransi terbaik
berita asuransi terpercaya
berita asuransi tabungan
informasi asuransi terbaik
informasi asuransi terpercaya
informasi asuransi hanwhalife