WASHINGTON — Tiga anggota parlemen Demokrat berusaha memperkuat Undang-Undang Transfer Dana Elektronik untuk memperluas jumlah kasus di mana konsumen dilindungi dari aktivitas penipuan atau penipuan, sebuah reaksi terhadap
Senator Richard Blumenthal, D-Conn., dan Elizabeth Warren, D-Mass., memperkenalkan rancangan undang-undang mereka di Senat pada hari Kamis, sementara Rep. Maxine Waters, R-Calif., mengusulkan undang-undang pendamping di DPR pada hari Jumat.
RUU ini bertujuan untuk melindungi pelanggan yang tertipu saat melakukan pembayaran kepada oknum yang tidak bertanggung jawab. Undang-Undang Transfer Dana Elektronik saat ini menjamin pengembalian uang bagi konsumen yang menjadi korban penipuan saat pembayaran tidak sah.
Perluasan yang diusulkan Demokrat akan mengamanatkan pembagian tanggung jawab atas pembayaran tidak sah atau penipuan antara bank konsumen dan lembaga yang menerima dana, bersama dengan lembaga lain yang “secara material membantu memfasilitasi pembayaran.”
“Kecepatan dan kemudahan Zelle telah menjadikannya target bagi pelaku kejahatan yang ingin mengelabui konsumen yang tidak menaruh curiga untuk mengeluarkan uang hasil jerih payah mereka,” kata Blumenthal dalam sebuah pernyataan. “Meskipun ancaman ini terus meningkat, Zelle dan bank-bank yang memilikinya telah gagal menerapkan perlindungan dan kebijakan penggantian biaya yang memadai untuk membebaskan konsumen ketika mereka menjadi korban penipuan dan kecurangan.”
Meskipun tagihan tidak terbatas pada Zelle, tagihan tersebut tersedia di
Pada sidang itu, Blumenthal menanyai bank-bank apakah mereka yakin EFTA harus diamandemen untuk memasukkan transfer dana yang sah, seperti penipuan dan bukan penipuan langsung.
Para bankir memperingatkan tentang “dampak yang tidak diinginkan,” seperti memberi insentif kepada penjahat untuk melakukan penipuan dan meningkatnya klaim penipuan yang tidak valid.
“Kita semua punya kepentingan untuk melindungi semua nasabah kita dari penipuan dan santet, dan kita ingin bekerja sama dengan semua orang untuk menyingkirkan akar permasalahannya, yaitu para penjahat,” kata Melissa Feldsher, direktur pelaksana dan kepala pemberdayaan perdagangan di JPMorgan. “Mengubah kebijakan penggantian biaya sebenarnya tidak akan menyelesaikan masalah, yang sebenarnya kita perlukan adalah mencegah, mengidentifikasi, dan mengadili para penjahat yang mengambil keuntungan dari warga Amerika yang tidak bersalah.”
hanwhalife
hanwha
asuransi terbaik
asuransi terpercaya
asuransi tabungan
hanwhalife
hanwha
asuransi terbaik
asuransi terpercaya
asuransi tabungan
hanwhalife
hanwha
berita hanwha
berita hanwhalife
berita asuransi terbaik
berita asuransi terpercaya
berita asuransi tabungan
informasi asuransi terbaik
informasi asuransi terpercaya
informasi asuransi hanwhalife