31.6 C
Jakarta
Tuesday, October 29, 2024
HomePerbankanCitigroup memindahkan beberapa stafnya keluar dari Lebanon seiring meningkatnya pertempuran

Citigroup memindahkan beberapa stafnya keluar dari Lebanon seiring meningkatnya pertempuran

Date:

Cerita terkait

Anggota komando front dalam negeri di lokasi serangan rudal Hizbullah di Kiryat Bilaik, Israel utara, pada 22 September. Kelompok teroris yang ditetapkan AS meluncurkan sekitar 115 roket, rudal, dan drone dari Lebanon ke Israel.

Serigala Kobi/Bloomberg

Grup Citi satu-satunya pemberi pinjaman besar AS yang memiliki kehadiran signifikan di Lebanon, telah memindahkan sejumlah stafnya ke Turki ketika kekerasan meningkat di wilayah tersebut, menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut.

Pergeseran ini menyebabkan lebih dari 20 pegawai bank berada di Lebanon, dan Grup Citiyang dikenal dengan jangkauan globalnya yang luas bahkan hingga pasar yang penuh gejolak, terus melayani klien di sana seperti biasa, kata orang lain, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya saat mendiskusikan topik sensitif.

Bank tersebut bergerak untuk melindungi stafnya ketika bentrokan militer meningkat antara Hizbullah dan Israel. Hizbullah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat.

“Keselamatan dan kesejahteraan karyawan kami tetap menjadi prioritas utama kami, dan kami telah mengambil segala tindakan untuk memastikan keselamatan rekan-rekan kami,” a Grup Citi kata juru bicara itu dalam pernyataan email. “Kami terus memantau situasi dan menyediakan sumber daya untuk mendukung kolega kami dan keluarga mereka.”

Citigroup Kehadiran mereka di Lebanon dimulai pada tahun 1950an, dengan jeda hampir satu dekade dimulai pada tahun 1987 di tengah perang saudara di negara tersebut, menurut situs webnya. Ini menyediakan berbagai layanan perbankan korporasi dan investasi kepada klien di sana, termasuk produk perdagangan, pinjaman dan lindung nilai.

Di antara rekan-rekannya, JPMorgan Chase memiliki kantor yang lebih kecil di Beirut yang “bertindak sebagai penghubung” dengan tim di luar negeri, menurut situs webnya.

Lebanon dimasukkan ke dalam “daftar abu-abu” pengawas keuangan global pada pekan lalu karena kegagalan mereka dalam menangani aliran keuangan gelap, yang menunjukkan hancurnya kepercayaan terhadap sektor keuangan negara yang dilanda krisis. Pada tahun 2020, negara ini gagal membayar obligasi senilai lebih dari $31 miliar, dan pembicaraan restrukturisasi masih belum berlangsung.

hanwhalife

hanwha

asuransi terbaik

asuransi terpercaya

asuransi tabungan

hanwhalife

hanwha

asuransi terbaik

asuransi terpercaya

asuransi tabungan

hanwhalife

hanwha

berita hanwha

berita hanwhalife

berita asuransi terbaik

berita asuransi terpercaya

berita asuransi tabungan

informasi asuransi terbaik

informasi asuransi terpercaya

informasi asuransi hanwhalife

Langganan

Cerita terbaru